Share
INILAH.COM, Jakarta- Diklaim mirip layanan berlangganan iTunes, fitur One Pass milik Google dianggap senjata perang kepada Apple. Namun, pejabat Google membantah isu hangat itu.
Eksekutif Berita Google Madhav Chinnappa yang bertanggung jawab atas layanan berlangganan One Pass di seluruh Eropa, membantah perusahaannya tengah berperang dengan Apple.
Berbicara di depan The Changing Media Summit, Chinappa mengatakan, “Ini bukan perang. Apple memiliki model berlangganan tertutup yang pro dan kontra. Di sisi lain, Google percaya dengan model terbuka yang juga pro dan kontra.”
Bulan lalu, Google meluncurkan One Pass, layanan berlangganan yang memungkinkan penerbit mendapatkan keuntungan dari konten digital yang dipublikasikan Google.
Layanan baru itu memberikan akses kata kunci tunggal kepada pengguna untuk konten pada tablet, seluler dan media online. Pada akhirnya, pengguna tidak perlu belangganan kembali meskipun mengakses konten itu di media berbeda.
One Pass milik Google itu juga memungkinkan metode penyesuaian kebutuhan pelanggan dengan tidak menawarkan keseluruhan konten, boleh sebagian akses untuk situs atau aplikasi seluler. Google berharap layanan itu mampu meningkatkan jumlah keuntungan para penerbit.
Layanan Google itu diluncurkan satu hari setelah Apple memperkenalkan layanan serupa meskipun metode yang digunakan lebih ketat. Pengembang bisa menawarkan aplikasi berlangganan dengan harga yang sama, atau lebih murah, namun Apple tetap menarik keuntungan 30%. Selain itu, pengguna hanya bisa mengakses konten di perangkat Apple. [mor]
Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi
disini atau akses mobile langsung
http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !
0 komentar:
Posting Komentar