TANPA metode pembayaran yang pas, sulit bagi industri e-commerce berkembang cepat. Padahal tahun ini pertumbuhannya diprediksi tinggi.
Peter Pezaris, founder dan CEO Multiply mengatakan bahwa pada 2011 e-commerce di Indonesia siap tinggal landas. Medianya sudah banyak, pembelinya makin paham, ekosistemnya pun semakin terbentuk. Tapi ada satu masalah. Ternyata belum ada metode pembayaran online yang dianggap pas. Sebagian besar mereka yang bertransaksi online masih mengandalkan formula jual beli konvensional, yakni melalui transfer rekening bermodal kepercayaan, menggunakan jasa pihak ketiga (rekening bersama), ataupun bertemu langsung alias cash on delivery (COD).
Ketika pertumbuhan dari ekosistem jual-beli online ini sudah dianggap prospektif, menjanjikan,dan sangat besar, bayangkan betapa primitifnya ketiga transaksi di atas. Sebagai perbandingan, di Amerika seseorang bisa langsung membeli kopi Starbucks hanya dengan menunjukkan transaksi yang dilakukan di smartphone miliknya. Kasir tinggal melakukan scan barcode di smartphone tersebut dan pembeli bisa langsung menikmati kopinya tanpa perlu mengantre.
Pertanyaannya, apakah memang belum ada metode pembayaran yang pas? Metode pembayaran yang mudah dimengerti serta digunakan oleh para netizen pehobi belanja? Chief Marketing Officer (CMO) Kaskus Danny Oei Wirianto mengatakan, problematik e-commerce di Indonesia adalah banyaknya orang yang masih belum teredukasi dalam memanfaatkan metode pembayaran.
"Masih terpaku pada cara tradisional, seperti transfer antar-rekening bank," katanya.
Menurut Danny, hal ini muncul karena beberapa hal. Pertama, sistem pembayaran yang begitu mudah diadopsi oleh para pembeli maupun merchant belum ada. Alasan kedua masih berhubungan dengan yang pertama, yakni merchant-merchant yang ada saat ini belum siap mengadopsi sistem pembayaran tertentu. Kaskus sendiri sebenarnya sudah memiliki Kaspay, yang meski saat ini masih menjadi billing method, ke depannya akan difungsikan sebagai metode pembayaran.
Menurut Danny, pertumbuhan pengguna Kaspay cukup signifikan. Belum genap setahun penggunanya mencapai 80.000 member.
"Sejauh ini penetrasinya lumayan bagus tanpa promos," katanya. Saat ini ada sekitar 12 market place yang sudah menggunakan Kaspay untuk transaksi, antara lain Disdus.com, Kamera. co.id, KrazyMarket, serta Infokost. Danny menilai, pertumbuhan e-commerce tahun ini akan meloncat tajam.
"Saat ini Plasa.com sudah membenahi diri, kemudian Tokobagus.com sudah beriklan di TV, begitu juga dengan Rakuten.co.id yang terus mengedukasi pasar. Dalam 1-2 tahun ini ke depan adalah masa edukasi. Puncaknya saya perkirakan pada 2013," katanya.
Hal senada dituturkan CEO Gantibaju.com Aria Rajasa Masna. Menurut dia, tahun ini para pemain yang masuk dan bersaing ke sistem pembayaran online bakal marak.
"Pasarnya akan sangat padat," ujarnya.
Sejak tahun lalu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sudah meluncurkan layanan e-commerce untuk memproses transaksi online kartu kredit di website merchant. Dalam menyediakan layanan ini BCA didukung oleh MasterCard internet Gateway Service (MiGS) sebagai payment gateway.
Direktur BCA Henry Koenaifi berharap kemudahan dan kenyamanan e-commerce BCA akan mampu mendongkrak penjualan para merchant.
"Setelah memesan barang, pembeli tidak perlu lagi ke ATM untuk mentransfer pembayaran, namun dapat diklik langsung ketika mereka menyatakan konfirm terhadap barang pilihannya," katanya.
Tak hanya BCA, operator seluler Telkomsel secara tidak langsung berupaya masuk ke segmen ini. Sistem remote payment T-Cash miliknya diperbaiki. Mindset-nya diubah dari alat belanja menjadi mobile payment (alat bayar). Bahkan, layanan terbaru T-Cash memungkinkan pengguna mengirim uang dari ponsel secepat mengirim SMS. Nah,T-Cash bisa langsung di-cash out melalui merchant seperti Indomaret.
"Pelanggan tidak perlu ke ATM, tidak butuh ponsel yang bisa internet, juga tak perlu hafal nomor rekening," kata Vice President TCash Management Telkomsel Bambang Supriogo. Dengan TCash, pengguna juga bisa membayar tagihan listrik di PLN, tagihan air, serta tagihan telepon melalui SMS. T-Cash dapat dibelanjakan di lebih dari 7.500 lokasi merchant.
Telkomsel berharap pengguna T-Cash naik menjadi 7 juta pelanggan baru pada akhir 2011, meningkat hampir 100 persen dari pengguna saat ini yang sekitar 4 jutaan.T-Cash sendiri baru digunakan pada 2007 akhir. Menurut Bambang, bisnis ini terus tumbuh. Ceruknya juga besar.
1 komentar:
http://www.sentralweb.com/category/ecommerce/
http://extensions.joomla.org/extensions/e-commerce
http://extensions.joomla.org/extensions/e-commerce/shopping-cart
http://forum.joomla.org/viewtopic.php?p=417555
http://magazine.joomla.org/issues/Issue-Oct-2010/item/240-ecommerce-for-joomla-part-one
http://www.ridhocyber.web.id/membangun-web-e-commerce-dengan-joomla-dan-virtuemate-chart/
Posting Komentar